Jumat, 14 Desember 2018

Cara User Mengakses Sistem yang Dibangun

1.             Cloud Server
Cloud server merupakan layanan teknologi yang menggabungkan komputer dan jaringan yang berbasis internet. Pada intinya, teknologi ini memanfaatkan media internet sebagai pusat server untuk pengelolaan data. Sehingga data-data yang Anda perlukan dapat dengan mudah diakses dan tidak perlu lagi menyimpan data melalui alat penyimpanan seperti Flashdisk, Harddisk, CD maupun DVD . Tentu hal ini akan sangat mempermudah bila seseorang memiliki data yang tersimpan di suatu perangkat penyimpanan dan perangkat itu hilang, maka data yang tersimpan pasti ikut hilang. Namun, data di cloud server akan tetap aman.

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa teknologi cloud computing ini merupakan gabungan dari perangkat komputer dengan jaringan internet. Kedudukan internet disini adalah sebagai server dari suatu program atau aplikasi yang digunakan. Para pengguna dapat mengakses data atau bahkan melakukan perubahan pada sistem dengan akun tersendiri dan tanpa melakukan proses instalasi. Anda dapat mengirim perintah ke sistem dari program tersebut melalui interface yang disediakan. Perintah yang dikirim selanjutnya disimpan secara virtual untuk selanjutnya ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.
Dengan cara kerja cloud computing seperti ini maka prosesnya akan lebih cepat serta akurat. Cara kerja sistem cloud ini juga lebih menjamin dari segi keamanan, oleh karena pemanfaatan cloud computing memang lebih banyak dilakukan dalam hal media penyimpanan. Penggunaan perangkat harddisk ataupun flashdisk memang banyak memunculkan resiko. Hal itulah yang melatar belakangi kemunculan Google Drive ataupun Drop Box meskipun kapasitasnya masih sangat terbatas.
2.             Pengenalan Proxmox VE (Virtual Environment)


Proxmox VE (Virtual Environment) adalah sebuah distro Linux virtualisasi berbasis Debian ( 64 bit) yang mengusung OpenZV dan KVM, dengan KVM kita tidak hanya bisa menginstall linux saja akan tetapi Operating system windows pun bisa kita instal. Namun yang membuat istimewa dari proxmox adalah kemudahan dalam installasi dan administrasi berbasis Web.
Beberapa keuntungan menggunakan Proxmox sebagai berikut :
1.    Kinerja terbaik.
2.    Instalasi yang telah dioptimalkan, sehingga lebih cepat.
3.    Mudah dalam manajemen.
4.    Cocok untuk kelas Enterprise.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1.    Proxmox tersedia hanya untuk hardware 64-bit.
2.    Pada Proses installasi proxmox akan menggunakan seluruh ruang storage yang ada, ini artinya Anda harus menyediakan 1 Server/Komputer dengan HDD khusus hanya untuk proxmox saja.
3.    Installer CD Proxmox hanya bisa diinstall di Single HDD, jadi bagi Anda yang menginginkan kemanan data dengan 2 HDD ( RAID1 ), Anda bisa memanfaatkan RAID Software, dengan mengkonfigurasinya setelah proses instalasi pada HDD pertama selesai.
Proxmox juga dilengkapi dengan VNC Viewer sehingga jika Anda menginginkan virtualisai dengan lingkungan Desktop seperti windows juga Xwindow linux.    
3.             Instalasi Proxmox
Setelah mempelajari mengenai pengenalan Proxmox tahap selanjutnya adalah melakukan proses instalasi Proxmox untuk dapat digunakan sebagai OS virtualisasi.

Berikut link untuk instalasi proxmox : klik Disini

4.             Manajemen Proxmox
Manajemen proxmox digunakan untuk me-manage data-data yang berada pada proxmox.

Berikut ini merupakan link untuk memanajemen proxmox: klik Disini

5.             Cara user mengakses sistem
Ada beberapa langkah yang dilakukan untuk cara mengakses user dalam proxmox sebagai berikut:
a.              Roles
Role ini nantinya dapat kita berikan ke user maupun group. Dengan memberikan role ke group, maka seluruh user yang tergabung ke dalamnya otomatis mendapatkan role tersebut. Berikut tampilan gambar membuat Role.

b.             Pools
Pool digunakan untuk mengelompokkan VPS (Virtual Private Server) maupun storage menjadi satu. Konsepnya mirip dengan group untuk user. Pengelompokan VPS tidak memiliki acuan standar, namun saya biasanya membuat pool berdasarkan kemiripan fungsinya. Misalnya saja semua VPS yang merupakan server web dikelompokkan ke dalam pool_web, atau semua VPS yang digunakan untuk keperluan development dimasukkan ke pool_development.
Untuk membuat pool, masuk ke tab Pool di menu Data Center lalu klik tombol Create. Tentukan nama dan keterangan untuk pool ini pada dialog yang muncul, kemudian klik tombol Create. Dapat dilihat pada gambar berikut.


Setelah membuat pool, selanjutnya kita harus menambahkan VPS atau storage ke dalamnya. Caranya klik pada nama pool di tree menu di panel kanan lalu klik tombol Add. Pilih apakah akan memasukkan Virtual Machine atau Storage. Lihat pada gambar berikut.


Untuk menambahkan virtual machine, tentukan VM ID lalu klik tombol Add. Berikut adalah gambar setelah menambahkan VM ID.


c.              Groups
Group juga berguna untuk memberikan role ke banyak user sekaligus. Caranya dengan membuat beberapa user yang tergabung dengan group, lalu memberikan role ke group tersebut. Untuk membuat group, masuk ke tab Groups di menu Data Center lalu klik tombol Create.
Tentukan nama dan keterangan untuk group dan klik tombol Create.


d.             Users
User digunakan untuk login ke web administrasi dan melakukan berbagai tugas administrasi di Proxmox. Untuk membuat user, masuk ke tab Users di menu Data Center lalu klik tombol Add.
Tentukan informasi-informasi berikut yang diperlukan untuk user:
·       User name: nama yang digunakan oleh user untuk login ke web administrasi.
·       Realm: jika belum melakukan konfigurasi autentikasi eksternal, pilihannya ada dua yaitu Linux PAM dan Proxmox VE authentication. Untuk pengguna maka pilih Proxmox VE authentication.
·       Password dan Confirm password: kata laluan untuk user bersangkutan.
·       Group: pengelompokan user, pilihannya adalah apa yang kita buat di tab Groups.
·       Expire: tanggal masa berlaku, user tidak dapat login setelah melewati tanggal ini.
·       Enable: opsi untuk mengaktifkan user. Jika tidak dicentang, user tidak dapat login.

Field sisanya sudah dapat diterangkan oleh nama field masing-masing. Dapat dilihat pada gambar berikut.


Setelah membuat user, kita sudah bisa login saat itu juga asalkan opsi Enabled dicentang. Dapat dilihat pada gambar berikut.

Namun karena kita belum memberikan role ke user bersangkutan maka kita tidak dapat melakukan apapun. dapat dilihat pada gambar berikut.


e.              Permission
Permission pada dasarnya adalah memetakan user dengan role dan objek (virtual machine atau storage) yang dapat ia kelola. Untuk membuat permission, masuk ke tab Permissions di menu Data Center lalu klik tombol Add. Kemudian tetapkan pengaturan permission seperti pada gambar berikut.
Permssion juga dapat ditetapkan per objek (virtual machinestoragepool, dll). Misalkan kita ingin menetapkan permission untuk pool maas yang sudah dibuat di awal tutorial ini, maka pilih nama pool di tree menu di panel kanan kemudian klik tombol Add. Dapat dilihat pada gambar berikut.


Kita dapat menetapkan permission berdasarkan group atau user. Jika menetapkan permission berdasarkan group, tentukan nama group dan role pada dialog yang muncul. Dapat dilihat pada gambar berikut.
Sekian cara user mengakses sistem yang telah dibangun. semoga dapat bermanfaat :)