1.
Cloud Server
Cloud server
merupakan layanan teknologi yang menggabungkan komputer dan jaringan yang
berbasis internet. Pada intinya, teknologi ini memanfaatkan media internet
sebagai pusat server untuk pengelolaan data. Sehingga data-data yang Anda
perlukan dapat dengan mudah diakses dan tidak perlu lagi menyimpan data melalui
alat penyimpanan seperti Flashdisk, Harddisk, CD maupun DVD . Tentu hal ini
akan sangat mempermudah bila seseorang memiliki data yang tersimpan di suatu
perangkat penyimpanan dan perangkat itu hilang, maka data yang tersimpan pasti
ikut hilang. Namun, data di cloud server akan tetap aman.
Sebelumnya sudah
dijelaskan bahwa teknologi cloud computing ini merupakan gabungan dari
perangkat komputer dengan jaringan internet. Kedudukan internet disini adalah
sebagai server dari suatu program atau aplikasi yang digunakan. Para pengguna
dapat mengakses data atau bahkan melakukan perubahan pada sistem dengan akun
tersendiri dan tanpa melakukan proses instalasi. Anda dapat mengirim perintah
ke sistem dari program tersebut melalui interface yang disediakan. Perintah
yang dikirim selanjutnya disimpan secara virtual untuk selanjutnya
ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.
Dengan cara
kerja cloud computing seperti ini maka prosesnya akan lebih cepat serta akurat.
Cara kerja sistem cloud ini juga lebih menjamin dari segi keamanan, oleh karena
pemanfaatan cloud computing memang lebih banyak dilakukan dalam hal media
penyimpanan. Penggunaan perangkat harddisk ataupun flashdisk memang banyak
memunculkan resiko. Hal itulah yang melatar belakangi kemunculan Google Drive
ataupun Drop Box meskipun kapasitasnya masih sangat terbatas.
2.
Pengenalan
Proxmox VE (Virtual Environment)
Proxmox VE (Virtual Environment) adalah sebuah distro Linux virtualisasi
berbasis Debian ( 64 bit) yang mengusung OpenZV dan KVM, dengan KVM kita tidak
hanya bisa menginstall linux saja akan tetapi Operating system windows pun bisa
kita instal. Namun yang membuat istimewa dari proxmox adalah kemudahan dalam
installasi dan administrasi berbasis Web.
Beberapa
keuntungan menggunakan Proxmox sebagai berikut :
1.
Kinerja terbaik.
2.
Instalasi yang
telah dioptimalkan, sehingga lebih cepat.
3.
Mudah dalam
manajemen.
4.
Cocok untuk
kelas Enterprise.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
1.
Proxmox tersedia
hanya untuk hardware 64-bit.
2.
Pada Proses
installasi proxmox akan menggunakan seluruh ruang storage yang ada, ini artinya
Anda harus menyediakan 1 Server/Komputer dengan HDD khusus hanya untuk proxmox
saja.
3.
Installer CD
Proxmox hanya bisa diinstall di Single HDD, jadi bagi Anda yang menginginkan
kemanan data dengan 2 HDD ( RAID1 ), Anda bisa memanfaatkan RAID Software,
dengan mengkonfigurasinya setelah proses instalasi pada HDD pertama selesai.
Proxmox juga
dilengkapi dengan VNC Viewer sehingga jika Anda menginginkan virtualisai dengan
lingkungan Desktop seperti windows juga Xwindow linux.
3.
Instalasi
Proxmox
Setelah
mempelajari mengenai pengenalan Proxmox tahap selanjutnya adalah melakukan
proses instalasi Proxmox untuk dapat digunakan sebagai OS virtualisasi.
Berikut
link untuk instalasi proxmox : klik Disini
4.
Manajemen
Proxmox
Manajemen proxmox
digunakan untuk me-manage data-data yang berada pada proxmox.
Berikut ini merupakan link untuk
memanajemen proxmox: klik Disini
5.
Cara user
mengakses sistem
Ada beberapa langkah
yang dilakukan untuk cara mengakses user dalam proxmox sebagai berikut:
a.
Roles
Role ini
nantinya dapat kita berikan ke user maupun group. Dengan memberikan role ke
group, maka seluruh user yang tergabung ke dalamnya otomatis mendapatkan role
tersebut. Berikut tampilan gambar membuat Role.
b.
Pools
Pool digunakan
untuk mengelompokkan VPS (Virtual Private Server) maupun storage menjadi satu.
Konsepnya mirip dengan group untuk user. Pengelompokan VPS tidak memiliki acuan
standar, namun saya biasanya membuat pool berdasarkan kemiripan fungsinya.
Misalnya saja semua VPS yang merupakan server web dikelompokkan ke dalam
pool_web, atau semua VPS yang digunakan untuk keperluan development dimasukkan
ke pool_development.
Untuk
membuat pool, masuk ke tab Pool di menu Data
Center lalu klik tombol Create. Tentukan nama dan
keterangan untuk pool ini pada dialog yang muncul, kemudian
klik tombol Create. Dapat dilihat pada gambar berikut.
Setelah membuat
pool, selanjutnya kita harus menambahkan VPS atau storage ke dalamnya. Caranya
klik pada nama pool di tree menu di panel kanan lalu klik tombol Add. Pilih
apakah akan memasukkan Virtual Machine atau Storage. Lihat pada gambar berikut.
Untuk
menambahkan virtual machine, tentukan VM ID lalu klik tombol Add. Berikut
adalah gambar setelah menambahkan VM ID.
c.
Groups
Group juga berguna
untuk memberikan role ke banyak user sekaligus.
Caranya dengan membuat beberapa user yang tergabung dengan group,
lalu memberikan role ke group tersebut. Untuk membuat group, masuk
ke tab Groups di menu Data Center lalu klik
tombol Create.
Tentukan nama dan keterangan untuk group dan
klik tombol Create.
d.
Users
User digunakan untuk login ke web administrasi dan melakukan
berbagai tugas administrasi di Proxmox. Untuk membuat user, masuk ke tab Users di menu Data Center lalu klik tombol Add.
Tentukan informasi-informasi
berikut yang diperlukan untuk user:
·
User name:
nama yang digunakan oleh user untuk login ke web administrasi.
·
Realm:
jika belum melakukan konfigurasi autentikasi eksternal, pilihannya ada dua
yaitu Linux PAM dan Proxmox VE authentication.
Untuk pengguna maka pilih Proxmox VE authentication.
·
Password dan Confirm password: kata laluan
untuk user bersangkutan.
·
Group:
pengelompokan user,
pilihannya adalah apa yang kita buat di tab
Groups.
·
Expire:
tanggal masa berlaku, user tidak dapat login setelah melewati tanggal ini.
·
Enable:
opsi untuk mengaktifkan user.
Jika tidak dicentang, user tidak dapat login.
Field sisanya sudah dapat diterangkan
oleh nama field masing-masing. Dapat dilihat pada
gambar berikut.
Setelah membuat user,
kita sudah bisa login saat itu juga asalkan opsi Enabled
dicentang. Dapat dilihat pada gambar berikut.
Namun karena kita belum
memberikan role ke user bersangkutan maka kita tidak dapat melakukan apapun. dapat dilihat pada gambar berikut.
e.
Permission
Permission pada
dasarnya adalah memetakan user dengan role dan objek (virtual machine atau
storage) yang dapat ia kelola. Untuk membuat permission, masuk ke tab
Permissions di menu Data Center lalu klik tombol Add. Kemudian tetapkan
pengaturan permission seperti pada gambar berikut.
Permssion juga dapat ditetapkan per objek (virtual
machine, storage, pool, dll). Misalkan kita ingin
menetapkan permission untuk pool maas yang
sudah dibuat di awal tutorial ini, maka pilih nama pool di tree
menu di panel kanan kemudian klik tombol Add.
Dapat dilihat pada gambar berikut.
Kita dapat menetapkan permission berdasarkan group atau user.
Jika menetapkan permission berdasarkan group,
tentukan nama group dan role pada dialog yang
muncul. Dapat dilihat pada gambar berikut.
Sekian cara user mengakses sistem yang telah dibangun. semoga dapat bermanfaat :)












